Selasa, 14 Oktober 2014

Biografi Slank

Tahun terbentuk : 26 Desember 1983 
Asal group : Indonesia 
Terkenal sejak merilis debut album "Suit... Suit... He... He... (Gadis Sexy)" (1990)




Slank adalah salah satu band senior di tanah air. Band ini didirikan pada 26 Desember 1983 di Jakarta dan berulang kali mengalami pergantian formasi (tercatat hingga 14 kali). Namun sejak 1997, Slank yang beranggotakan Kaka (Akhadi Wira Satriaji/vokal), Bimbim (Bimo Setiawan Almachzumi/drum), Ridho (Muhammad Ridwan Hafiedz/gitar), Abdee (Abdee Negara Nurdin/gitar) dan Ivanka (bassist), belum mengganti formasinya lagi hingga saat ini. Nama Slank dipilih karena masyarakat menjuluki mereka sebagai band "slengekan". Namun tak disangka, nama tersebut malah menempatkan Slank di jajaran band papan atas Indonesia. 

Bimbim awalnya mendirikan band dengan nama CSC (Cikini Stones Complex) yang khusus menyanyikan lagu-laguThe Rolling Stones. Namun karena jenuh, band ini akhirnya bubar. Tak lama setelahnya, Bimbim membuat band lagi yang dinamai Red Evil. Seiring perjalanan waktu, nama Red Evil berganti menjadi Slank bersamaan dengan direkrutnya para personil baru. 

Slank melejit sejak merilis album pertama, "Suit... Suit... He... He... (Gadis Sexy)" pada tahun 1990. Jika dilihat dari tahun terbentuk dan rilisnya album pertama, memang terdapat selang waktu yang cukup lama. Saat itulah terjadi berbagai konflik dan pergantian personil di tubuh Slank. Namun berbagai masalah yang sempat mengguncang keutuhan Slank tersebut akhirnya terbayar dengan meledaknya album "Suit... Suit... He... He... (Gadis Sexy)". 

Slank merilis album selanjutnya, yaitu "Kampungan" (1991), "Piss!" (1993), "Generasi Biru" (1995), "Minoritas" (1996), "Lagi Sedih" (1996), "Tujuh" (1997), "Mata Hati Reformasi" (1998), "999+09" (1999), "Virus" (2001), "Satu Satu" (2003), "Bajakan" (2003), "Road to Peace" (2004), "P.L.U.R" (2005), "Slankkissme" (2006) dan "Slow But Sure" (2007). 

Saat pembuatan album keempat, Bimbim dan Kaka yang merupakan saudara, terjerat narkoba. Pergantian personil pun lagi-lagi harus terjadi karena personil lain tidak tahan dengan perilaku sakaw keduanya. Namun, Bimbim dan Kaka yang sudah berusaha sebisa mungkin, akhirnya bisa terlepas dari barang haram tersebut dan merilis album ketujuh, "Tujuh" (1997), bersama tiga personil baru. Album tersebut mengusung single "Balikin" (1997) yang menggambarkan pengalaman Bimbim dan Kaka. 

Slank mendapat kesempatan untuk go international setelah dikirimnya demo rekaman ke Studio City Sound pada 2006. Mereka akhirnya berhasil merilis album internasional pertama, "Anthem For The Broken Hearted - USA Edition", di Amerika. Langkah go international Bimbim dan kawan-kawan tak berhenti sampai di situ. Slank berkolaborasi dengan band asal Jepang, The Big Hip dan menghasilkan album internasional kedua, "Slank feat. Big Hip-Japanesse Edition" (2008). Dalam rangka merayakan ulang tahun Slank yang ke-24, The Big Hip didatangkan jauh-jauh dari negeri Sakura sebagai bintang tamu di konser "From Slank With Love" di Surabaya. 

Slank juga beberapa kali berkontribusi di dunia perfilman dengan menyumbang original soundtrack. Beberapa di antaranya adalah film "Get Married" (2007), "Generasi Biru The Movie" (2009) dan "Get Married 2" (2009).

Rabu, 24 September 2014

Tentang Saya



Assalamualaikum wr.wb
Rifky ardi eka saputra adalah nama panjang saya .  saya biasa dipanggil rifky bila di situasi resmi tapi jika di situasi gak resmi orang-orang biasa manggil saya “khinyun”. Saya sendiri lahir dan tinggal di Jakarta tepatnya di Jakarta Barat dan tempat tinggal saya  di Jl.H.muchtaraya  tepatnya di dekat lampu merah JOGLO.

Dari riwayat  pendidikan saya , saya pun pernah sekolah di SD 05 PG Jakarta Selatan , lalu saya melanjutkan pendidikan saya di SMP 219 , dan saat ini saya pun melanjut lagi ke SMK Telkom School Jakarta. 

Saya sangat suka dengan segala hal yang menyenangkan , berawal dari musik , Sepak bola,  jalan-jalan sampai dll.(yang penting happy).
kalo ngobrolin musik saya suka dengan semua genre musik , karna menurut saya genre musik apapun semuanya enak di dengar. Tapi, saya sangat suka dengan genre Reggae dan Blues.
dan Band yang paling saya suka yaitu Steven Coconuts dan Slank.
saya pun suka dengan olah raga yang mungkin banyak orang sudah populer di manca dunia dan banyak di sukai orang yaitu sepak bola. Dan saya pun suka jalan-jalan sore bersama teman-teman 

nah di akhir halaman ini .
Blog ini merupakan jati diri hidup saya (menurut gw).
karna di blog ini banyak hal-hal yang saya sukai . Saya pun menamai blog ini dengan nama "BERBAGI ILMU" karna saya suka banget berbagi dengan sesama. Selain dapet pahala , juga bisa bermanfaat bagi semua makhluk .  

wassalamualaikum wr.wb


Barcelona

Barcelona adalah Klub raksasa asal Spanyol, yang saat ini merajai dunia sepakbola lewat permainan tiki-taka nya, dan sihir magis permainnya para punggawanya seperti Lionel Messi, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, David Villa dan lain-lain. Barcelona adalah salah satu Klub dengan penggemar atau fans terbanyak di Dunia. Nah pada kesempatan kali ini, Profil Tim dan Biodata Pemain akan memberikan Sejarah dari Klub asal Catalan tersebut. Berikut selengkapnya mengenai Sejarah Klub Barcelona.


Sejarah Klub Barcelona FC



Pada tanggal 29 Nopember 1899, Hans Gamper mendirikan Futbol Club Barcelona, bersama dengan penggemar lain sebelas ‘kaki-bola’, sebuah permainan yang masih belum diketahui di bagian dunia.Dia tidak pernah bisa membayangkan besarnya apa inisiatif yang akhirnya akan berkembang menjadi.  Selama lebih dari seratus tahun sejarah, FC Barcelona telah tumbuh spektakuler di setiap daerah dan telah berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih besar dari sebuah klub olahraga semata, mengubah Barca’s ‘lebih dari sebuah klub’ slogan menjadi kenyataan.

Barca telah menjadi, bagi jutaan orang di seluruh dunia, simbol identitas mereka, dan bukan hanya dalam arti olahraga, tetapi juga dari segi masyarakat, politik dan budaya. Sepanjang paling sulit kali, Barca adalah standar yang diwakili Catalonia dan Catalan orang keinginan untuk kebebasan, sebuah simbolisme yang terus berhubungan erat dengan keistimewaan dari Klub dan para anggotanya untuk hari ini. Dalam konteks Spanyol, Barca dipandang sebagai klub terbuka dan demokratis. Dan di seluruh dunia, Barca diidentifikasi dengan penyebab peduli, dan terutama anak-anak melalui perjanjian sponsor dengan Unicef.
Untuk abad keseluruhan, FC Barcelona telah melewati saat-saat kemuliaan dan rasa sakit, periode kecemerlangan dan yang kurang sukses lain, kemenangan epik dan merendahkan kekalahan.Tapi semua momen yang berbeda telah membantu mendefinisikan kepribadian sebuah Club yang, karena sifatnya aneh, adalah dianggap unik di dunia.

Dengan lebih dari seratus tahun sejarah, ada alami sudah banyak periode yang berbeda, baik dalam arti sosial dan olahraga. Pada tahun-tahun awal (1899-1922) , dari dasar klub untuk pembangunan stadion Corts Les, Barca adalah klub yang harus membedakan dirinya dari semua tim sepak bola lain di Barcelona, ke titik yang akan datang ke diidentifikasi dengan kota secara keseluruhan. Barca segera menjadi klub terkemuka di Catalonia, dan juga berhubungan sendiri dengan semakin tumbuh rasa identitas nasional Catalan.
peiode. Keanggotaannya mencapai 10.000 untuk pertama kalinya, sementara sepak bola berkembang menjadi sebuah fenomena massa dan berbalik profesional, dan ini adalah tahun tokoh legendaris seperti Alcantara dan Samitier.Namun karena kesulitan bahan dan masalah politik Perang Saudara Spanyol dan periode pasca-perang, klub ini dipaksa untuk mengatasi keadaan buruk, termasuk pembunuhan presiden Josep Sunyol pada tahun 1936, orang yang sangat yang telah disebarkan slogan ‘olahraga dan kewarganegaraan ‘. Tapi klub selamat, dan masa pemulihan sosial dan olahraga diwujudkan dalam bentuk Nou Camp, bertepatan dengan kedatangan Ladislau Kubala sangat berpengaruh.

pembangunan Nou Camp untuk ulang tahun ke-75 (1957-1974) , Barca menderita hasil biasa-biasa saja tetapi konsolidasi sebagai suatu entitas, dengan terus-menerus meningkatkan keanggotaan dan pemulihan lambat tapi stabil, dalam menghadapi kesulitan, dari identitasnya. Yang jelas sensasi yang sangat yang dinyatakan untuk pertama kalinya dalam kata-kata ‘Barca, lebih dari sebuah klub’ dicanangkan oleh presiden de Narcis Carreras.  Dewan dipimpin oleh Agusti Montal membawa pemain Barcelona yang akan mengubah sejarah klub, Johan Cruyff.

klub melihat konversi klub sepak bola untuk demokrasi, awal Núñez panjang presiden Lluís Josep, perpanjangan Nou Camp pada kesempatan dari Piala Dunia 1982 dan Piala Winners Piala kemenangan di Basel (1979), sukses besar bukan hanya dalam arti olahraga tetapi juga dalam satu sosial, dengan dan teladan ekspedisi besar pendukung Barca ke Eropa menunjukkan kesatuan dan bendera Catalan Barcelona. Cruyff kembali, kali ini sebagai pelatih, dan menciptakan apa yang kemudian dikenal sebagai ‘Dream Team’ (1990-1994), yang mahkota kemuliaan adalah penaklukan Piala Eropa di Wembley (1992), yang terkenal berkat gol’s Koeman.

Dari Wembley ke Abu Dhabi (1992-2009) adalah ketika klub yang paling terbaru perkembangan yang terjadi di antara tiga prestasi terbesar, menjadi juara Eropa. Núñez panjang Lluís Josep presiden itu berakhir, dan klub yang ditampilkan potensi terbaik selama perayaan dari klub Centenary. Berikut dari Joan Gaspart (2000-2003), pada Juni 2003 Joan Laporta pemilu dibawa ke kantor, dan awal ekspansi sosial yang baru, mencapai 172.938 anggota, dan keberhasilan yang lebih di lapangan, termasuk empat gelar liga, Liga Champions memenangkan gelar di Paris dan Roma dan FIFA Club World Cup.

Pada musim 2008-09 kedatangan Josep Guardiola sebagai pelatih tim pertama membawa energi baru ke klub dan mereka merekam musim yang paling sukses dalam sejarah seluruh mereka memenangkan enam gelar yang akan selamanya dibakar ke dalam kenangan semua fans Barca. Sukses di lapangan telah membantu klub memperluas peran sosial dan meningkatkan profil medianya.  Pada musim 2009/10, Guardiola kedua yang bertanggung jawab, judul Liga dimenangkan untuk tahun kedua berturut-turut, dan kedua puluh tentang sejarah klub, membuat rekor baru dari 99 poin dalam proses.  Judul ini belum memutuskan sampai hari terakhir sangat, dengan pertandingan melawan Valladolid, dan perayaan berjalan di depan yang sama malam itu di perusahaan fans di Nou Camp.

Kemegahan dari Futbol Club Barcelona dijelaskan, di antara berbagai faktor lainnya, dengan daftar penghargaan yang mengesankan. Sangat sedikit klub mana pun di dunia telah memenangkan gelar begitu banyak. The  Piala Intercontinental adalah satu-satunya trofi utama sepak bola yang belum pernah membuat jalan ke museum klub, di mana klub terbesar kebanggaan dan sukacita tetap tiga Piala Eropa judul menang di Wembley (1992) Paris (2006), Roma (2009) dan FIFA Club World Cup tahun 2009.

Selain menang atas judul’s Eropa,, Club juga memiliki kehormatan menjadi satu-satunya telah muncul dalam setiap edisi tunggal kompetisi klub Eropa sejak turnamen pertama kali diciptakan pada tahun 1955. Barcelona banyak prestasi Eropa di termasuk menjadi, setelah memenangkan gelar itu rekor empat kali
Selain itu, FC Barcelona juga memenangkan tiga Piala Pameran (turnamen sekarang dikenal sebagai Piala UEFA) pada tahun 1958, 1960 dan 1966. Pada tahun 1971, Barca meraih trofi yang langsung dalam pertandingan yang dimainkan antara mereka, sebagai pemenang pertama kalinya kompetisi, dan Leeds United, sebagai yang terakhir.
Sumber : http://www.fcbarcelona.com

Nah demikian sekilas mengenai Sejarah berdirinya salah satu Klub terbesar di Dunia yakni Barcelona FC

Selasa, 23 September 2014

Sejarah Telekomunikasii di Indonesia

Sejarah Telekomunikasi di Indonesia
Sejarah telekomunikasi di Indonesia bermula saat telegraf diperkenalkan tanggal 23 Oktober 1855 oleh pemerintah Hindia Belanda, yaitu berupa telegraf elektro magnit yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor). Dua tahun kemudian dibuka saluran Jakarta-Surabaya dengan cabang Semarang-Ambarawa. Sejak itu jasa telegraf dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Dua tahun kemudian panjang saluran telegrap berkembang terus sehingga mencapai 2.700 kilometer, dilayani oleh 28 kantor telegrap. Di sepanjang rel kereta api didirikan tiang-tiang telegraf. Sementara itu kabel laut telah terpasang antara Jakarta dan Singapura, selanjumya dari Jawa (Banyuwangi) ke Australia (Darwin).
Keberadaan telekomunikasi sangat berperan di Indonesia. Hal ini bisa direfleksikan ketika mengumumkan kemerdekaan Indonesia. Berbagai media komunikasi digunakan untuk menyebarkan kabar kemerdekaan mulai dari surat, telegram, berita di koran / buletin hingga telepon, dan yang terpenting adalah siaran lewat RRI.
Telekomunikasi menjadi bagian penting dalam sejarah Indonesia. Mulai dari zaman revolusi hingga kemerdekaan kemudian berkembang dizaman orde lama dan mengalami kemajuan pesat di zaman orde baru yang ditandai dengan peluncuran satelit Palapa 1 tahun 1976. Saat itu sempat terjadi pro-kontra tapi pada akhirnya harus diakui satelit Palapa banyak memberikan manfaat.
Hubungan telepon lokal digunakan pertama kali pada tanggal 16 Oktober 1882 dan diselenggarakan oleh perusahaan swasta. Jaringan telepon tersebut membentang antara Gambir dan Tanjung Priok di Batavia, disusul dua tahun kemudian hubungan telepon di Semarang dan Surabaya. Perusahaan swasta itu mendapat izin konsesi selama dua puluh lima tahun. Tampaknya pengusahaan alat komunikasi hasil penemuan Alexander Graham Bell pada tahun 1876 itu cepat berkembang sehingga dalam tahun 1905 jumlah perusahaan telepon di Hindia Belanda menjadi 38.
Khusus untuk hubungan telepon interlokal, perusahaan Intercommunaal Telefoon Maatschappij memperoleh konsesi selama dua puluh lima tahun untuk hubungan Batavia-Semarang, selanjutnya Batavia-Surabaya, disusul Batavia-Bogor dan kemudian Bandung-Sukabumi. Dalam pengembangan jaringan telepon ternyata perusahaan-perusahaan telepon itu hanya membuka hubungan telepon di kota-kota besar yang mendatangkan untung saja sehingga penyebaran jaringan telepon tidak merata. Akhirnya dalam tahun 1906 setelah jangka waktu konsesi berakhir, semua pengusahaan jaringan telepon diambil alih dan dikelola oleh Pemerintah Hindia Belanda melalui pembentukan Post, Telegraaf en Telefoon Dienst, kecuali jaringan telepon Perusahaan Kereta Api Deli (Deli Spoor Maatschappij, DSM). Sejak saat itulah pelayanan jasa telekomunikasi dikelola oleh pemerintah secara monopoli.
Jaringan telepon itu semula menggunakan sistem baterai lokal dan kawat tunggal yang terpasang di atas permukaan tanah sehingga sering mengalami gangguan. Pembaharuan dan modernisasi kemudian dilaksanakan, pemasangan kabel jarak jauh diterapkan di bawah permukaan tanah, kawat tunggal diganti dengan kawat sepasang dan menggunakan sistem baterai sentral. Pengembangan telekomunikasi di masa itu tentu saja memerlukan pegawai-pegawai yang berpendidikan, baik dari pihak pribumi maupun dari Belanda. Itulah sebabnya Dinas PTT menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. misalnya kursus mengetok kawat morse di Jakarta dan kursus asisien di Surabaya. Pendidikan yang lebih tinggi lagi diadakan di Belanda. Banyak pribumi yang menjadi pegawai PTT walaupun gaji bagi pribumi, lebih rendah ketimbang pegawai Belanda. Memperoleh sebutan sebagai Den Ajung (adjunct inspector) atau Den Komis (commies) sangatlah membanggakan bagi pribumi karena gaji pegawai PTT lebih tinggi daripada pegawai dinas lain, meskipun gaji asisten pribumi dibandingkan dengan asisten Belanda jauh ketinggalan.
Menurut penuturan R. Samdjoen yang mulai memasuki dinas PTT tahun 1929 dan pernah menjadi Direktur Jenderal PTT, teknisi telekomunikasi didatangkan dari Belanda dan hanya terdapat seorang teknisi radio pribumi. yaitu Soedirdjo yang ikut membangun stasiun radio penerima Malabar tahun 1920, stasiun radio tertua di Indonesia dan terbesar di belahan bumi selatan. Prioritas pemakaian jasa telepon waktu itu diberikan kepada pejabai-pejabat pemerintah dan pengusaha. Para bupati dan wedana di Pulau Jawa memiliki pesawat telepon. pembiayaannya ditanggung pemerintah. Adapun pesawat telepon yang digunakan ialah jenis telepon baterai lokal, jarak jangkauannya terbatas. Berbicara dengan telepon engkol tersebut harus keras, bahkan boleh dikata harus beneriak. Bukan aneh kalau ada pelanggan yang memaki-maki operator. Ada juga operator yang didatangi pelanggan dan “dihajar” karena pelanggan itu merasa disepelekan. Hal itu disebabkan penyambungan telepon ditangani secara manual sehingga tidak dapat dilayani secara cepat.
Seiring dengan bangkitnya gerakan nasional dan melihat sistem penggajian yang tidak adil, lahirlah berbagai perhimpunan buruh di lingkungan PTT seperti Postbond, Midpost/Inspecteurs Bond dan Perkumpulan Pegawai PTT Rendahan (PTTR). Adapun Midpost dan PTTR memiliki warna nasionalisme yang tegas. Perkumpulan-perkumpulan ini didirikan karena kenyataan meskipun jumlah pegawai pribumi merupakan bagian terbesar dari pegawai PTT tetapi dianaktirikan oleh pimpinan. Di antara para pemimpin gerakan nasional yang mendorong pembentukan Midpost adalah R.P. Soeroso, anggota Volksraad. Setelah Pemerintah Hindia Belanda gulung tikar akibat serbuan balatentara Jepang di tahun 1942, Dinas PTT dibagi sesuai dengan daerah kekuasaan milker Jepang. Daerah Jawa dan Madura di bawah komando Angkatan Darat Jepang ke-16, daerah Sumatera di bawah komando Angkatan Darat Jepang ke-25 dan kepulauan Indonesia Timur di bawah komando Armada ke-3 Angkatan Laut Jepang.
Jawatan PTT alias Tsusinkyoku diberi tugas utama membantu kelancaran “Perang Asia Timur Raya” ala Jepang dan menjaga keamanan pemerintahan militer. Stasiun radio pemancar Dayeuhkolot yang terletak tujuh kilometer sebelah selatan Bandung dikelola oleh perusahaan telekomunikasi swasta Jepang Kokusai Denki Tsusinkyoku yang berpusat di Jepang. Stasiun radio ini waktu itu merupakan stasiun radio terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Selama pendudukan Jepang hubungan ke luar negeri oleh stasiun radio Dayeuhkolot hanya terpancar ke Jepang dan Jerman. Baik stasiun radio pemancar di Dayeuhkolot dan stasiun radio penerima di Rancaekek di sebelah timur Bandung dipimpin oleh orang-orang Jepang, begitu pula kantor telegrap di Bandung. Berhubung beberapa pemancar digunakan khusus untuk keperluan militer, setiap pegawai Indonesia diawasi secara ketat. Sekalipun demikian, kedatangan Jepang di lingkungan PTT ini dapat dipandang menguntungkan juga. Orang-orang Belanda yang dulu menduduki kursi-kursi pimpinan telah tergusur. Banyak kursi pimpinan ditempati oleh pegawai Indonesia sehingga mcrcka memperoleh pengalaman untuk memimpin. Jawatan PTT di Sumatera semula dipusatkan di Shonanto (Singapura) karena Sumatera dan Semenanjung Malaya oleh Pemerintah Jepang dijadikan satu daerah komando.
Keadaan telekomunikasi kita di Jawa pada zaman pendudukan Jepang buruk sekali. Tenaga pimpinan dan teknisi Belanda dan Indo ditahan oleh Jepang sehingga PTT kekurangan tenaga. R. Samdjoen, ketika itu bekerja pada bagian laboratorium dan merasakan betapa kurangnya tenaga yang cakap, memberanikan diri mendidik pemuda-pemuda Indonesia menjadi teknisi telekomunikasi. Permintaan itu berhasil. Perbedaan fungsi utama Dinas PTT pada zaman Belanda dan Jepang memang ada. Dinas PTT Hindia Belanda tidak bertujuan komersial semata, juga diperuntukkan bagi pelayanan masyarakat, sedangkan pada zaman Jepang Jawatan PTT lebih digunakan untuk mendukung “Perang Asia Timur Raya.” Banyak pemancar, peralatan dan perlengkapan telekomunikasi diangkut ke medan perang. Namun ada juga untungnya karena angkatan laut Jepang memperkenalkan penggunaan radar kepada para teknisi Indonesia.
Di daerah lain, khususnya di Sumatera perkembangan telekomunikasi pada masa itu cukup bagus. Jaringan telegrap morse menghubungkan seluruh kota, bahkan dari Bukittinggi dapat dihubungi Bandung, Singapura dan Tokyo. Unit-unit telekomunikasi milik PTT terdiri dari terminal telegrap di Birugo dan stasiun penerima di Tarok, keduanya di Sumatera Barat. Pemancar radio di Bukitcangang – di daerah Bukittinggi – berada di bawah permukaan tanah dan pesawat carrier ditempatkan dalam sebuah bungker di Atas Ngarai, Bukittinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Jepang sudah memperkirakan kemungkinan terjadinya serangan udara Sekutu karena Bukittinggi menjadi pusat pemerintahan. Mereka pun menduga bahwa pemancar-pemancar radio akan menjadi serangan pemboman. Itulah sebabnya Jepang menyiapkan pemancar-pemancar cadangan dengan penempatan yang terpencar.
Pada stasiun-stasiun pemancar dan pusat-pusat telekomunikasi penting di Garegeh dan Tarok terdapat tenaga-tenaga terdidik yang didatangkan dari Bandung. Pemuda-pemuda Indonesia yang bekerja pada pusat-pusat telekomunikasi tersebut ternyata dapat pula menyumbangkan sesuatu bagi gerakan di bawah tanah. Pesawat radio di mana-mana disegel oleh Pemerintah Jepang agar bangsa Indonesia “tuli” terhadap kekalahan demi kekalahan pasukan Jepang. Namun demikian pemuda-pemuda kita itu dapat mendengarkan siaran radio luar negeri dengan menggunakan head-set agar suaranya tidak terdengar keluar. Tentu penyadapan berita semacam itu dianggap oleh Jepang sebagai pelanggaran berat. Seorang pegawai suku Ambon ketahuan mendengarkan siaran radio luar negeri. Militer Jepang menangkapnya, menuduhnya sebagai mata-mata musuh dan selanjutnya hilang tak tentu rimbanya.
Memudarnya kekuasaan Belanda yang telah bercokol selama tiga setengah abad di Indonesia dan makin merosotnya kekuatan balatentara Jepang di segenap garis pertempuran kawasan Asia dan Pasifik, semakin menebalkan keyakinan para pegawai Indonesia dalam tubuh PTT bahwa suatu saat pasti bangsa Indonesia akan mencapai kemerdekaan. Guna menyongsong saat bersejarah itu diperlukan persiapan, baik untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan maupun mempersiapkan segala macam pekerjaan dan pimpinan jawatan. Kegiatan persiapan itu – tentu saja tidak dapat dilakukan secara terbuka dan bebas – terutama di kalangan pegawai yang berkedudukan cukup tinggi dan para siswa sekolah PTT dan Controleurs Cursus dan Bedrijfsambtenaar Cursus di Jalan Banda, Bandung. Dalam pertemuan ramah-tamah, mereka seakan-akan tidak memikirkan gentingnya perang yang memperebutkan daerah subur Indonesia, terseliplah bisik-bisik tentang kemungkinan munculnya kesempatan memerdekakan bangsa. Salah seorang siswa bernama Soetoko yang menonjol peranannya dalam mempersatukan gagasan patriotik, pada awal tahun 1942 telah menemui Mas Soeharto yang waktu itu menjabat Kepala Biro berpangkat Controleur I. la adalah satu-satunya pegawai Indonesia yang paling tinggi pangkatnya di lingkungan PTT. Dibicarakanlah oleh keduanya kemungkinan pengambilalihan pimpinan PTT bila sewaktu-waktu Pemerintah Hindia Belanda jatuh. Tidak ada perbedaan pendapat antara Soetoko yang muda dan penuh keberanian dengan Mas Soeharto yang mengetahui seluk beluk Jawatan PTT Kalaupun ada perbedaan, hanyalah mengenai pelaksanaannya.
Gagasan Soetoko memang mewakili cita-cita dan watak kaum muda yang bersemangat, berani tapi mungkin juga kurang matang dalam pertimbangan. Mas Soeharto mewakili pendapat, bahwa pengambilalihan Kantor Pusat PTT tanpa disertai gerakan dan tindakan yang sejalan di kota-kota lain seluruh Indonesia, mungkin akan sia-sia dan dapat merugikan gerakan nasional. Melalui pembicaraan yang matang, gagasan para pemuda yang diwakili oleh Soetoko dapat dilunakkan. Gagasan itu urung karena penyerbuan Jepang ke Hindia Belanda hanya berlangsung sebentar dan Belanda cepat takluk. Jepang pun segera menguasai keadaan dan menyusun pemerintahan. Namun cita-cita para pemuda yang tumbuh sejak goyahnya kekuasaan Hindia Belanda, terus berkembang dalam penjajahan Jepang. Propaganda manis Jepang yang menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia “di kelak kemudian hari” tidak mempan lagi karena ternyata pemerasan dan penindasan yang dilakukannya sangat kejam. Di mana-mana terjadi kelaparan karena beras Indonesia diangkut Jepang untuk memberi makan serdadu-serdadunya yang tersebar di kawasan Asia dan kepulauan Pasifik.
Dari segala pemaksaan dan penindasan itu muncul pula kesempatan yang amat berguna bagi penggemblengan semangat kemiliteran dan patriotisme. Konon dalam menghadapi serbuan Sekutu, Jepang mengadakan latihan keprajuritan bagi pemuda Indonesia. Di Kantor Pusat PTT setiap pagi diadakan latihan taisho (gerak badan), dilanjutkan dengan latihan baris-berbaris dan kemiliteran serta perang-perangan. Sebuah pasukan Seinendan (organisasi pemuda bentukan Jepang) diresmikan dan dikepalai oleh Abdoel Djabar. Sementara itu Soetoko mcmimpin seluruh barisan Seinendan PTT yang meliputi sekolah PTT, Radio, Laboratorium, Kantor Pos Besar dan Kantor Telepon. Kemudian dibentuk badan yang bernama Tsusintai atau Barisan Pusat PTT, dan dibentuk pula Tsusin Tokubetsutai (Pasukan Istimewa atau Barisan Pelopor PTT). Kader-kader bangsa ini mulai merintis jaringan komunikasi dalam gerakan bawah tanah dengan kota-kota lain. Mereka menyusun jaringan penyampaian informasi bawah tanah melalui telepon, telegram sandi, pos, kurir dan radio.
Pemancar gelap pun mereka persiapkan. Secara hati-hati mereka memonitor situasi perang dari berita-berita dan dokumen-dokumen Jepang. Pihak Jepang bukannya tidak memperhitungkan kemungkinan terjadinya bahaya yang mengancamnya dari masyarakat Indonesia setelah di mana-mana terjadi kelaparan tetapi tidak sempat bereaksi karena pasukan Jepang makin terpukul di berbagai medan pertempuran. Tiba-tiba saja orang-orang Jepang memerintahkan membuat tanggul pengaman di sekeliling gedung Kantor Pusat PTT. Kios telepon umum di Kantor Pusat PTT diubah menjadi tempat mikrofon yang dihubungkan dengan pengeras suara guna mengumumkan segala macam perintah kepada para pegawai. Pidato propaganda sewaktu-waktu disiarkan melalui pengeras suara itu.
Dalam pada itu Tsusin Tokubetsutai berhasil mendatangkan pelatih dari pihak militer Jepang agar memberi pelajaran menggunakan senjata. Siasat jitu ini memungkinkan pemuda-pemuda anggota Barisan Istimewa PTT mampu menggunakan senjata dan mengetahui cara pasukan bergerak dalam pertempuran, baik bertahan maupun menyerang. Kemampuan bela diri pun diajarkan. Guna memudahkan penerimaan instruksi, pemuda Soeardi Tasrif’ yang pandai berbahasa Jepang ditugaskan menjadi penerjemah. Kelak Soeardi Tasrif menjadi seorang pengacara terkenal di Jakarta.
Di antara para anggota Tsusin Tokubetsutai yang paling giat melakukan hubungan dengan pemuka-pemuka gerakan nasional ialah Ismojo. Itulah sebabnya kata sandi yang dipergunakan sebagai titik awal merebut Kantor Pusat PTT dari tangan Jepang ialah “IS”, suku kata pertama dari nama Ismojo. la memang lebih Ieluasa berhubungan dengan pemimpin-pemimpin di luar kalangan PTT karena sering melakukan dinas luar. Pada pertengahan tahun 1945 setelah pasukan Sekutu berhasil melakukan loncatan katak, yaitu serangan balik pasukan Jenderal MacArthur yang menduduki pulau demi pulau sehingga berhasil mendekati kepulauan Jepang, kekalahan Jepang sudah terbayang.
Setelah bom atom Sekutu memporakporandakan kota Hiroshima tanggal 6 Agustus 1945, ketahanan militer Jepang boleh dikata sudah ambruk sama sekali. Begitu bom atom kedua meluluhlantakkan kota Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945, semangat Jepang sudah sirna. Esok harinya Kaisar Hirohito menyatakan kekalahan Jepang dan menyerah tanpa syarat. Jepang masih berusaha menutupi kekalahannya dengan memperlambat penyebaran berita itu ke wilayah Asia. Tetapi para operator telepon dan telegrap PTT dapat mengetahui berita penyerahan itu karena pesawat-pesawat penerima di Bandung tidak disegel. Telegram resmi dari Tokyo akhirnya diterima di Bandung pada tanggal 13 Agustus 1945.
Pada waktu itu segera dikirim telegram kepada pernuda-pemuda Jakarta agar mereka mendesak pemimpin-pemimpin bangsa untuk mengumumkan kemerdekaan Indonesia. Jika kemerdekaan tidak segera diumumkan, Indonesia akan kehilangan momentum yang mungkin tidak akan ada lagi. Berhubung jawaban tidak diterima, tanggal 15 Agustus 1945 dikirim lagi telegram ke Jakarta disertai desakan yang lebih keras, yaitu jika Jakarta tidak mau mengambil keputusan penting itu maka Bandung akan bertindak. Kemerdekaan Indonesia pun diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Beritanya diteruskan melalui telepon. telegrap, radio dan pos ke semua kantor PTT secara beranting. Informasi dari Bandung yang diterima oleh kantor telegrap di Bukittinggi tanggal 16 Agustus menyatakan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 akan terjadi peristiwa penting karena itu operator di Bukittinggi supaya siap pada pesawatnya. Benar juga, keesokan harinya kantor telegrap Bukittinggi menerima berita proklamasi kemerdekaan Indonesia dan segera pula secara hari-hati meneruskannya ke kanior-kantor lain di Sumatera. Berita proklamasi kemerdekaan yang pertama-tama disiarkan ke luar negeri berasal dari Stasiun Radio Pemancar PTT di Dayeuhkolot pada tanggal 17 Agustus 1945 itu juga.
Betapa pentingnya alat komunikasi yang dapat menjangkau area yang luas terbukti ketika Presiden Soekarno hendak memerintahkan penghentian tembak menembak. Ketika itu perintah Presiden Soekarno yang sedang hijrah ke suatu tempat di sekitar Madiun dengan peralatan sebuah pesawat pemancar radio mobil PTT dapat dipancarkan dan diterima pesawat penerima di rumah kediaman Mas Soeharto di Yogyakarta dann juga direlay oleh semua studio RRI yang masih ada. Debngan peralatan yang terbatas namun dibalut oleh tekad semangat yang besar, Dinas Jawatan PTT dapat turut mem-back up perjuangan di berbagai front perjuangan, termasuk dalam menyebarluaskan rangkaian pidato yang sangat patriotik Bung Tomo dalam peristiwa 10 November 1945 yang disiarkan berulang-ulang oleh RRI. Di sini terbukti betapa pentingnya peranan telekomunikasi sebagai salah satu alat komunikasi yang dapat mengudara dan meniadakan batas maupun hambatan apapun. Dengan telekomunikasi, persatuan nasional Indonesia dapat terjaga di saat kondisi negara yang sedang tercerai berai.
Sumber
http://ican-child.blogspot.com/2007/06/sejarah-telekomunkasi.html
http://petekaramerame.wordpress.com/2007/09/24/kelompok-c-part-3/
http://www.kickandy.metrotvnews.com/acara_detail.asp?id=63977
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0610/05/ipt03.html